Kamis, 31 Januari 2013

Aku punya talenta?


Hai guys,
Mmm….kamu pernah ngerasa nggak kalau kamu itu manusia yang nggak berguna? Manusia yang diciptakan tanpa talenta? Manusia yang belum becus berkarya?
Well, aku sering. Dan sekarang aku juga lagi ngerasa kek gitu. Krisis jati diri. Sampai sekarang aku masih bingung bakat aku apa. Dulu waktu TK aku mulai belajar tari-tari tradisional, tari-tari daerah, aku suka dan aku pikir mungkin itu bakat aku. Tapi menginjak SD kelas 5, aku mulai jarang pergi latihan dan pada akhirnya benar-benar STOP.  Sebenernya sampai sekarang aku masih suka sama seni tari. Aku masih pingin suatu saat nanti kembali menari di panggung. Tapi aku rasa udah bukan passion aku di situ. Banyak orang yang bakat narinya lebih gede ketimbang aku.  Setelah itu aku mulai menemukan hobi baru  yaitu membaca cerita fiksi. Mulai dari komik, cerpen, dan novel. Dari hobi baca itulah aku mulai belajar menulis. Menuliskan khayalan-khayalan konyolku. Sangat seru dan aku pikir aku bakal serius disini. Tapi itu juga berhenti di tengah jalan pada akhirnya. Saat aku kehabisan ide untuk menulis suatu cerita, aku mulai menyerah. Sebelumnya aku juga sempat buat beberapa gambar anime, sempat hasilnya aku tempel di dinding kamar, tapi sekarang juga udah STOP gambar animenya.
Patrick aja bisa dapet award kenapa aku enggak?
Kata temen-temenku sebenernya aku ini multitalented, soalnya aku bisa nari, nulis cerita, nulis puisi, sedikit bisa gambar, dan bla bla bla. Tapi, modal ‘BISA’ aja semua orang juga punya kan? Banyak kok yang BISA nari, BISA nulis cerita, BISA gambar kartun, tapi cuma beberapa aja yang jadi PEnari, PEnulis, PElukis. Dan aku pinginnya punya awalan PE- itu. Rasanya kalo belum dapet awalan itu, kita belum cukup untuk disebut talented gitu.
Aku juga sering ngiri sama temen-temen kuliahku. Dari awal masuk kuliah, mereka udah tau bakat mereka dan punya passion disana. Ada yang udah jadi penyiar radio, ada yang udah aktif nge-blog, ada yang udah jadi fotografer, ada yang supel berbisnis juga. Sedangkan aku? Aku nggak punya background kuat untuk membuatku menjadi ‘seorang’ disana.
Kalo aku ngeluh sama ibuk, beliau pasti malah bilang gini, “makanya, kalo punya niat itu ya diseriusin, jangan setengah-setengah. Belum ada hasilnya kok udah nyerah trus ganti, mau jadi ahli darimana kalo caranya gitu terus.” Bener banget L Trus aku harus gimana dong? kalo mau nyeriusin nari, sekarang udah telat. Tulang-tulangku udah terlanjur kaku. Belajar gambar juga udah telat. Malu dong karyanya disamain kek anak smp. Tapi kalo nulis, mmm….iya sih udah telat, tapi keknya masih bisa dikejar deh. Lagian aku pikir, hobi terhemat itu ya nulis. Selain modal imajinasi, kamu juga cuma butuh sebuah buku dan alat tulis atau komputer atau laptop aja, just it.
Well, guys…
Sebelum kamu terlambat kek aku, ada baiknya yang menjadi bakat atau hobimu itu kamu tekuni. Mungkin suatu saat nanti itu bisa jadi bekal karir kamu kan?
Wah, jadi inget isi Alkitab nih. Matius 25:14-30 yang intinya sesungguhnya Tuhan telah memberikan pada kita mutiara talenta yang begitu berharga, yang sesuai dengan kapasitas dan fungsi kita di dunia ini. Talenta yang telah Tuhan percayakan tersebut adalah suatu anugerah yang luar biasa bagi kita. Oleh karena itu haruslah kita bertanggung jawab untuk sungguh-sungguh menemukan, mengolah, dan menggunakan talenta tersebut semaksimal mungkin untuk kebaikan dan kebahagiaan banyak orang.
Selamat berusaha
Tetap semangat^^

1 komentar:

  1. Why the gambling industry is exploding at the end of
    “In this 김포 출장안마 country, it's hard to find an 당진 출장샵 answer to the ” One 여주 출장마사지 casino 여주 출장샵 worker from Ohio told me that a 속초 출장샵 new online gambling is coming.

    BalasHapus