Hai hai ! :D
Kali ini aku mau share tentang
sesuatu yang baru-baru ini menjadi hobi baru ku. Belajar bahasa isyarat. Ya,
bahasa isyarat tunarungu dan tunawicara (kebetulan bahasa isyaratnya sama).
Nggak tau kenapa aku tertarik sama bahasa isyarat. Dulu waktu liat videoclip nya
Letto yang ‘Sebelum Cahaya’, aku tertarik sama percakapan kedua modelnya yang
menggunakan bahasa isyarat. Videoclip nya menceritakan tentang seorang pria
normal yang mempunyai pacar seorang wanita gagu atau tunawicara. Menyentuh banget
pokoknya. Tapi kepinginan cuma jadi kepinginan aja waktu itu. Nggak ada niat
buat seriusin belajar bahasa isyarat. Lalu beberapa bulan yang lalu aku kembali
teringat pada kepinginan ku itu untuk belajar bahasa isyarat karena nonton film
Taiwan ‘Hear Me’. Film itu menceritakan tentang sepasang kekasih yang keduanya
tidak tuli dan tidak bisu, tapi menggunakan bahasa isyarat dalam berkomunikasi
mulai saat berkenalan sampai pacaran. Kesalahpahaman diantara keduanya
menjadikan bahasa isyarat sebagai sarana komunikasi mereka. Lucu dan sangat
menyentuh sekali kisahnya. Dan seperti sebelumnya, kepinginan cuma jadi
kepinginan aja. Aku bingung, mau belajar bahasa isyarat dari siapa coba? Jadi
niat yang mulia itu kembali tak teralisasikan. Sampai kemarin malam aku nonton
tayangan Hitam Putih di Trans7 yang bintang tamunya 2 orang tunarungu. Dan dari
situlah aku berpikir darimana aku bisa belajar bahasa isyarat secara otodidak.
Nah, langsung kepikiran buka YouTube. Aku cari tutorial bahasa isyarat
tunarungu yang paling dasar dan aku download beberapa videonya. Bodoh sekali
kenapa nggak dari dulu aku kepikiran cari di YouTube -_-
Menurutku seru aja gitu kalau
kita bisa fasih bahasa isyarat. Kita bisa ngobrol dengan mereka (tunawicara &
tunarungu) yang mungkin bisa mengajarkan sesuatu yang baru kepada kita.
Menguasai bahasa isyarat juga mempunyai nilai plus tersendiri kususnya buat aku
yang cita-citanya pengen jadi reporter. Kefasihanku menggunakan bahasa isyarat
akan mempermudah dalam mewawancarai narasumber yang mungkin seorang tunawicara
atau tunarungu. Selain itu aku juga punya angan-angan, suatu saat nanti aku
akan melakukan kegiatan sosial dengan terjun langsung mengajar anak-anak
tunawicara/tunarungu di daerah-daerah karena nggak semua tunarungu/tunawicara
dapat berbahasa isyarat dikarenakan minimnya pendidikan. (mulia banget kan?
Hehehe). Tapi aku serius lohh. ^^v
So, ada yang pengen belajar
bahasa isyarat juga nggak setelah baca tulisan ini? aku harap sih ada J dengan begitu kita bersama-sama, memberikan
peluang kepada mereka (tunawicara & tunarungu) untuk mengenal pribadi kita
dan melebarkan jaringan pertemanan mereka tentunya. Secara tidak langsung kita
juga belajar untuk tidak mendiskriminasi mereka.
Semoga menginspirasi J
![]() |
| isyarat tangan untuk abjad |
![]() |
| isyarat tangan untuk angka |




weiiihhh... keren .. bisa ajarin saya kak?
BalasHapus