Jumat, 18 Januari 2013

Katakan Dengan Isyarat


Hai hai ! :D
Kali ini aku mau share tentang sesuatu yang baru-baru ini menjadi hobi baru ku. Belajar bahasa isyarat. Ya, bahasa isyarat tunarungu dan tunawicara (kebetulan bahasa isyaratnya sama). Nggak tau kenapa aku tertarik sama bahasa isyarat. Dulu waktu liat videoclip nya Letto yang ‘Sebelum Cahaya’, aku tertarik sama percakapan kedua modelnya yang menggunakan bahasa isyarat. Videoclip nya menceritakan tentang seorang pria normal yang mempunyai pacar seorang wanita gagu atau tunawicara. Menyentuh banget pokoknya. Tapi kepinginan cuma jadi kepinginan aja waktu itu. Nggak ada niat buat seriusin belajar bahasa isyarat. Lalu beberapa bulan yang lalu aku kembali teringat pada kepinginan ku itu untuk belajar bahasa isyarat karena nonton film Taiwan ‘Hear Me’. Film itu menceritakan tentang sepasang kekasih yang keduanya tidak tuli dan tidak bisu, tapi menggunakan bahasa isyarat dalam berkomunikasi mulai saat berkenalan sampai pacaran. Kesalahpahaman diantara keduanya menjadikan bahasa isyarat sebagai sarana komunikasi mereka. Lucu dan sangat menyentuh sekali kisahnya. Dan seperti sebelumnya, kepinginan cuma jadi kepinginan aja. Aku bingung, mau belajar bahasa isyarat dari siapa coba? Jadi niat yang mulia itu kembali tak teralisasikan. Sampai kemarin malam aku nonton tayangan Hitam Putih di Trans7 yang bintang tamunya 2 orang tunarungu. Dan dari situlah aku berpikir darimana aku bisa belajar bahasa isyarat secara otodidak. Nah, langsung kepikiran buka YouTube. Aku cari tutorial bahasa isyarat tunarungu yang paling dasar dan aku download beberapa videonya. Bodoh sekali kenapa nggak dari dulu aku kepikiran cari di YouTube -_-

Menurutku seru aja gitu kalau kita bisa fasih bahasa isyarat. Kita bisa ngobrol dengan mereka (tunawicara & tunarungu) yang mungkin bisa mengajarkan sesuatu yang baru kepada kita. Menguasai bahasa isyarat juga mempunyai nilai plus tersendiri kususnya buat aku yang cita-citanya pengen jadi reporter. Kefasihanku menggunakan bahasa isyarat akan mempermudah dalam mewawancarai narasumber yang mungkin seorang tunawicara atau tunarungu. Selain itu aku juga punya angan-angan, suatu saat nanti aku akan melakukan kegiatan sosial dengan terjun langsung mengajar anak-anak tunawicara/tunarungu di daerah-daerah karena nggak semua tunarungu/tunawicara dapat berbahasa isyarat dikarenakan minimnya pendidikan. (mulia banget kan? Hehehe). Tapi aku serius lohh. ^^v

So, ada yang pengen belajar bahasa isyarat juga nggak setelah baca tulisan ini? aku harap sih ada J dengan begitu kita bersama-sama, memberikan peluang kepada mereka (tunawicara & tunarungu) untuk mengenal pribadi kita dan melebarkan jaringan pertemanan mereka tentunya. Secara tidak langsung kita juga belajar untuk tidak mendiskriminasi mereka.
Semoga menginspirasi J


isyarat tangan untuk abjad

isyarat tangan untuk angka



1 komentar: